Jumat, 11 Januari 2013

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


Kita sudah sering mendengar istilah pemimpin dan kepemimpinan. Sejauh ini yang kita tahu bahwa pemimpin itu seorang yang membawahi banyak orang. Pemimpin itu orang yang memegang amanah. Pemimpin itu pribadi yang mempunyai kecakapan, dan sebagainya.
Mari kita tengok pengertian pemimpin menurut beberapa ahli. Menurut Kartini Kartono (1994: 33) Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Sedangkan menurut Miftah Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi (1983: 255), Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Dalam surat Al-Ahzab ayat 21 :
لَّقَدْكَانَلَكُمْفِىرَسُولِاللَّـهِأُسْوَةٌحَسَنَةٌلِّمَنكَانَيَرْجُوا۟اللَّـهَوَالْيَوْمَالْءَاخِرَوَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab :21)

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerjasama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi[1].
Praktik kepemimpinan berkaitan dengan mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individual maupun kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui kepemimpinan meurujuk pada proses untuk membantu mengarahkan dan memobilisasi orang atau ide-idenya.
Kepemimpinan adalah fenomena yang kompleks karena merupakan gejala kemanusiaan yang universal (Bass, 1981:56). Juga kepemimpinan merupakan salah satu masalah yang banyak diamati gejalanya di dunia ini (Burns, 1978:47). Belakangan ini masalah kepemimpinan semakin menarik perhatian banyak kalangan, dalam kajian manajemen kontemporer, sebab kepemimpinan memiliki dimensi yang luas. Kepemimpinan tidak hanya berani memimpin terhadap manusia, tetapi juga memimpin terhadap perubahan. Seorang pemimpin tidak hanya mempengaruhi bawahan tetapi juga sebagai inspirasi dan motivasi bawahannya.
Para ahli mengemukakan tentang definisi kepemimpinan menurut sudut pandang masing-masing, perbedaan sudut pandang inilah yang kemudian berimplikasi pada penekanan makna terhadap kepemimpinan.
Kepemimpinan menurut Hersey et al (1996: 147), mengemukakan definisi tentang kepemimpinan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang, untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Implikasi dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain dalam pencapaian tujuan.
Dalam Islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah yang berarti wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah Saw. wafat menyentuh juga maksud yang terkandung di dalam perkataan amir atau penguasa. Jika merujuk kepada firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah : 30 yang berbunyi :
øŒÎوَإِذْقَالَرَبُّكَلِلْمَلٰٓئِكَةِإِنِّىجَاعِلٌفِىالْأَرْضِ خَلِيفَةً
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.(Al-Baqarah : 30)

Maka kedudukan nonformal khalifah juga tidak dipisahkan lagi. Perkataan khalifah dalam ayat tersebut tidak hanya ditujukan kepada para khalifah sesudah nabi, tetapi adalah penciptaan Nabi Adam a.s yang disebut sebagai manusia dengan tugas untuk memakmurkan bumi yang meliputi tugas menyeru orang lain berbuat amar maruf dan mencegah dari perbuatan munkar.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 59 :
يٰٓأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟اللَّـهَ وَأَطِيعُوا۟الرَّسُولَ وَأُو۟لِىالْأَمْرمِنكُمْ 
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. (An-Nisa : 59)
Sedangkan dalam surat An-Nisa ayat 83 :
وَإِذَاجَآءَهُمْأَمْرٌمِّنَالْأَمْنِأَوِالْخَوْفِأَذَاعُوا۟بِهِۦۖوَلَوْرَدُّوهُإِلَىالرَّسُولِوَإِلَىٰٓأُو۟لِىالْأَمْرِمِنْهُمْلَعَلِمَهُالَّذِينَيَسْتَنۢبِطُونَهُۥمِنْهُمْۗوَلَوْلَافَضْلُاللَّـهِعَلَيْكُمْوَرَحْمَتُهُۥلَاتَّبَعْتُمُالشَّيْطٰنَإِلَّاقَلِيلًا 
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri[322] di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil Amri)[323]. kalau tidaklah Karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).
Nah, jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin merupakan pribadi yang mampu mempengaruhi kelompoknya agar melakukan aktivitas dalam pencapaian tujuan. Sedangkan kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan.


DAFTAR PUSTAKA

Marbun., Mahfud, Moh. Pokok-pokok Kepemimpinan. Liberty. Yogyakarta. 2006.
Rivai., Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Rajawali Pers. Jakarta. 2008.
Umam., Khaerul. Perilaku Organisasi. Pustaka Setia. Bandung. 2010.







[1] Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2008, hlm.97

1 komentar:

Susi Siti Sapaah mengatakan...

Hehe,,
aku malah main copas aja... :D
Makasih masukannya, tak edit lagi :)

Posting Komentar

Halaman

Halaman

 
Copyright Jejak-jejak Terekam 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .