Sabtu, 08 Juni 2013

Zona Kebahagiaan dan Kesenangan


Aku punya cerita yang mungkin tidak seberapa. Tetapi hal tersebut memiliki ibroh yang begitu besar. Untuk pertama kalinya meneteskan air mata di pondok tercinta (agak lebay). Sempat ingin hengkang dari keberadaan tersebut dan mencari tempat yang lebih nyaman. Tak pelak aku bertanya, “Salah enggak kalo aku marah/kecewa?” Sambil memeluk guling yang sudah tak kupedulikan air mata membasahinya. Beliau menjawab, “Wajar-wajar saja sih manusiawi, tapi Jangan terbawa emosi. Disaat kita marah setan bisa menyelinap ke dalam hati, lalu aliran darah menaik. Terapkan dalam diri sikap sabar dan ikhlas”.
Dari petuah beliau, aku belajar evaluasi diri dan memaknai kebahagiaan. Ada beberapa kalimat yang saya kutip dari buku “Mudahnya bahagia”, dikatakan bahwa kebahagiaan itu bukan makanan dan minuman instan, bukan suplemen yang bisa dirasakan langsung khasiatnya. Kebahagiaan itu merupakan proses menjaga hati agar bisa menerima semua kondisi dengan sewajarnya. Sedangkan kesenangan merupakan pekerjaan luar dan bersifat sementara.
Menurut Andrew Matthes, yang menentukan kebahagiaan itu kita bukanlah apa yang terjadi pada diri kita, melainkan reaksi kita terhadap hal-hal yang terjadi pada kehidupan kita. Caranya dengan fokus terhadap pikiran-pikiran bahagia, karena kita sebagai pengendali pikiran kita sendiri. Sudah jelas dalam Ayat-ayat Al-quran, Surat Ar-Ra’d : 28-29 : “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik
Dalam Surat Al-Isra : 83 : “Dan apabila kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa”
Sudah jelaskah sahabat-sahabat dengan apa yang dipaparkan di atas? Ketika lingkungan tidak memihak, maka janganlah kecewa. Yaa, pertanyaannya sekarang, Sahabat-sahabat, masih berada di zona mana kah saat ini? Kesenangan ataukah kebahagiaan? J


2 komentar:

mangalovers mengatakan...

praktekanlah, jgn hanya di lisan, dan diyakini saja, shingga mnjadi iman yg sejati: "diyakini dalam hati, diucapkan dg lisan, dpraktekan dg perbuatan"

Susi Siti Sapaah mengatakan...

Hehe,,tau aja kalo aku masih memperdalam teori, dan sikit dipraktikan. Tapi sedang berusaha kak :)
Doain saja ya :)

Posting Komentar

Halaman

Halaman

 
Copyright Jejak-jejak Terekam 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .