Alkisah
diceritakan sebuah keluarga, dimana terdiri dari seorang suami dan istri. Suatu
ketika, saat hari sudah gelap dan adzan magrib sudah berkumandang, sang istri
yang sedari tadi menunggu sang suami, memutuskan untuk salat magrib terlebih
dahulu. Kemudian, sesaat setelah sang istri salat, sang suami pun datang. Sang
istri menyambut kedatangan sang suami, namun faktanya sang suami langsung
menyuruh sang istri untuk membawakan “kunci”. Sayangnya, sang istri belum
mengerti akan maksud sang suami.
Sang suami
berkata,“Bawain kunci di lemari”.
“Kunci?
Kunci yang mana? Yang seperti apa?”, tanya sang istri kebingungan.
“Kunci ring yang dibeli
kemarin.”, jawab sang suami dengan nada yang “gimanaaa gitu”.
Karena mungkin mendengar nada sang suami yang seperti itu, sang
istri pun membawakan kunci ring sambil berkata, “Biasa aja kal..”
Tanpa sempat diteruskan, sang suami pun memotong perkataan sang
istri, “Ini untuk betulin rantai motor.”
Setelah itu
sang istri pun berlalu begitu saja, memasuki kamarnya. Kendati demikian, dalam
hati sang istri tersimpan sedikit penyesalan atas apa yang telah diperbuat
kepada suaminya tersebut. Kemudian sang istri bertanya, bermuhasabah, serta
memohon ampunan-Nya.
Dari kisah di
atas kita dapat memetik pelajaran yang berharga, bahwasannya ketika situasi
maupun kondisi sedang tidak memihak kita, kita harus selalu me-manage hati dan pikiran kita agar
kekesalan, kemarahan, bahkan kebencian tidak menjerat kita. Karena pada saat
itu, setan menghasut manusia agar membangkang dan melanggar perintah Allah swt
dan Rasulullah saw. Namun yang harus kita sadari dan ingat, bahwa nafsu manusia
yang jelek itu identik dengan setan. Naudzubillahi
min dzalik
Masihkah
menyalahkan situasi dan kondisi? Karena sesungguhnya bukan situasi dan kondisi
yang seharusnya dibenahi, namun hati dan pikiran kita-lah yang seharusnya
dibenahi terlebih dahulu. Bersikaplah sewajarnya, berpositif thinking-lah, pasrah, ikhlas, dan
bersyukur serta bertawakal lah hanya pada Allah swt, insya Allah kita menjadi
pribadi yang berada pada zona kebahagiaan. Wallahu
alam bissawab...
0 komentar:
Posting Komentar