Jumat, 13 Juni 2014

Me-Manage Hati

Alkisah diceritakan sebuah keluarga, dimana terdiri dari seorang suami dan istri. Suatu ketika, saat hari sudah gelap dan adzan magrib sudah berkumandang, sang istri yang sedari tadi menunggu sang suami, memutuskan untuk salat magrib terlebih dahulu. Kemudian, sesaat setelah sang istri salat, sang suami pun datang. Sang istri menyambut kedatangan sang suami, namun faktanya sang suami langsung menyuruh sang istri untuk membawakan “kunci”. Sayangnya, sang istri belum mengerti akan maksud sang suami.
Sang suami berkata,“Bawain kunci di lemari”.
Kunci? Kunci yang mana? Yang seperti apa?”, tanya sang istri kebingungan.
Kunci ring yang dibeli kemarin.”, jawab sang suami dengan nada yang “gimanaaa gitu”.
Karena mungkin mendengar nada sang suami yang seperti itu, sang istri pun membawakan kunci ring sambil berkata, “Biasa aja kal..”
Tanpa sempat diteruskan, sang suami pun memotong perkataan sang istri, “Ini untuk betulin rantai motor.”
Setelah itu sang istri pun berlalu begitu saja, memasuki kamarnya. Kendati demikian, dalam hati sang istri tersimpan sedikit penyesalan atas apa yang telah diperbuat kepada suaminya tersebut. Kemudian sang istri bertanya, bermuhasabah, serta memohon ampunan-Nya.
Dari kisah di atas kita dapat memetik pelajaran yang berharga, bahwasannya ketika situasi maupun kondisi sedang tidak memihak kita, kita harus selalu me-manage hati dan pikiran kita agar kekesalan, kemarahan, bahkan kebencian tidak menjerat kita. Karena pada saat itu, setan menghasut manusia agar membangkang dan melanggar perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Namun yang harus kita sadari dan ingat, bahwa nafsu manusia yang jelek itu identik dengan setan. Naudzubillahi min dzalik
Masihkah menyalahkan situasi dan kondisi? Karena sesungguhnya bukan situasi dan kondisi yang seharusnya dibenahi, namun hati dan pikiran kita-lah yang seharusnya dibenahi terlebih dahulu. Bersikaplah sewajarnya, berpositif thinking-lah, pasrah, ikhlas, dan bersyukur serta bertawakal lah hanya pada Allah swt, insya Allah kita menjadi pribadi yang berada pada zona kebahagiaan. Wallahu alam bissawab...

0 komentar:

Posting Komentar

Halaman

Halaman

 
Copyright Jejak-jejak Terekam 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .